MAROS — Warga Dusun Lokayya, Desa Tompobulu, kembali menyuarakan keluhan terkait keberadaan pabrik cor beton yang beroperasi dekat Pasar Baru Masale. Aktivitas pabrik tersebut dinilai mengganggu kenyamanan warga dan membahayakan keselamatan pengguna jalan, terutama di jalur Poros Pangembang- Tanralili.
Menurut warga, debu dari proses produksi kerap bertebaran hingga ke rumah-rumah, sementara ceceran material cor di jalan membuat kondisi licin dan berpotensi memicu kecelakaan lalu lintas. “Debunya masuk sampai ke rumah, jalan pun kotor dan licin. Ini sangat membahayakan,” ujar salah seorang warga.
Mereka juga mempertanyakan peran sejumlah pihak yang mengatasnamakan diri sebagai LSM, wartawan, atau aktivis lingkungan, namun dinilai tidak memberi solusi nyata. Warga mendesak pemerintah desa, aparat kecamatan, dan instansi terkait segera mengambil langkah tegas.
Menanggapi keluhan itu, Kepala Batching Plant CV. Haerudin Beton Perkasa (HBP), Wiwin, yang menjadi penanggung jawab operasional angkutan PT Sumber Galian, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat. “Kami akan lebih mengontrol pembersihan jalan akibat material yang tumpah. Petugas sudah kami siapkan untuk stand by membersihkan jalan. Tumpahan cor yang mengeras akan kami breaker untuk dibersihkan,” kata Wiwin saat dikonfirmasi Metrosulsel.com.
Sebagai langkah pencegahan, Wiwin menegaskan pihaknya akan mengurangi kapasitas muatan truk dari 6 meter kubik menjadi 5 meter kubik. Pengurangan muatan ini dilakukan untuk menghindari tumpahan saat kendaraan menanjak. “Terkadang pada muatan penuh 6 meter kubik, sopir lupa mematikan mesin mixer, sehingga material cipping tumpah ke jalan. Kejadian kemarin (Rabu, 13/8) langsung kami bersihkan hari ini,” jelasnya.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Maros, Irfan, mengatakan pihaknya akan memantau aktivitas pabrik tersebut. “Kami akan turun melakukan pengawasan terkait dampak lingkungan yang ditimbulkan. Perusahaan yang berpotensi merugikan masyarakat akan kami tindak sesuai aturan,” tegas Irfan.
Warga berharap janji perbaikan operasional ini benar-benar dijalankan dan ada pengawasan ketat dari pihak berwenang agar kejadian serupa tidak terus berulang, demi menjaga kenyamanan dan keselamatan di wilayah Tompobulu.
JUM